Kertas merupakan salah satu benda yang hampir selalu ada di sekitar kita. Karena hampir dalam semua aktivitas atau kegiatan, kita memerlukan kertas, misalnya sebagai media tulis, alat pembungkus, dan lain sebagainya. Bahkan kertas merupakan bahan utama dalam pembuatan buku, majalah, surat khabar, yang hampir setiap hari kita baca. Dengan kata lain, selama hidup kita hampir selalu memerlukan kertas. Namun, berkaitan dengan semakin banyaknya jenis aktivitas atau kegiatan yang memerlukan kertas, maka tanpa kita sadari dan kita rasakan, ternyata kertas semakin lama semakin menumpuk baik di meja, rak buku, maupun di almari buku kita. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketinggian Gunung kertas tersebut, adalah melakukan sortasi atau pemilihan antara kertas-kertas yang masih dipakai dan kertas yang dianggap sudah tidak terpakai lagi. Kemudian, kertas yang tidak terpakai tersebut, dibuang. Yah, kertas yang semula sangat kita butuhkan dan selalu kita cari, akhirnya hanya dibuang begitu saja ataupun dibakar. Kertas tersebut akhirnya menjadi sampah atau limbah yang dianggap sudah tidak dapat dimanfaatkan serta tidak memiliki nilai ekonomis lagi, atau kalaupun ada, sangatlah rendah.
Namun, anggapan tersebut di atas, saat ini tidaklah seratus persen benar. Karena jika kita mau dan mampu memanfaatkannya, diserta sentuhan sedikit kreativitas, maka kertas-kertas tersebut akan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Kertas yang sudah tidak terpakai tersebut, dapat didaur ulang sehingga menghasilkan produk yang berupa “Kertas Daur Ulang”. Kertas daur ulang tersebut, dapat dimanfaatkan lebih lanjut dalam pembuatan berbagai produk yang bernilai seni dan bernilai ekonomi, misalnya kartu ucapan, pigura, amplop, blocknote, souvenir, dan sebagainya. Dengan demikian, pembuatan kertas daur ulang merupakan usaha pemanfaatan dan pengurangan limbah, penyaluran hobi dan kreativitas, serta jika dikelola lebih lanjut dan serius, akan dapat menambah pendapatan.